Home » Blog » Kopih single origin Indonesia: Tiap Rasa dan Harganya

Kopih single origin Indonesia: Tiap Rasa dan Harganya

Di pasaran Amerika dan Eropa, Sumatra Mandailing dan Toraja Kalosi sering jadi pilihan utama, sementara Flores Bajawa dan Toraja Kalosi semakin menarik perhatian.

Kopi Mandailing dan indahnya alam Sumatra

Setelah alamnya yang indah, Indonesia juga terkenal dari cita rasa kopi single origin istimewa. Kopi single origin Indonesia jadi incaran di seluruh dunia, mulai dari Sumatra Mandailing yang paling terkenal, Toraja Kalosi, Flores Bajawa, Gayo Arabica, Java Ijen, Aceh Gayo, hingga kopi spesial dari Papua Wamena. Di pasaran ekspor specialty di Amerika dan Eropa, Sumatra Mandailing dan Toraja Kalosi sering jadi pilihan utama. Adapun Flores Bajawa dan area lain semakin menarik perhatian penyeduh kopi berkelas.

Apa itu Kopi Single Origin?

Kopi single origin adalah biji kopih yang berasal dari satu lokasi geografis yang jelas — daerah, perkebunan atau desa tertentu — sehingga tiap varietas punya karakter unik. Kopi ini tersaji tanpa campuran dari kopi-kopi lainnya, dengan kata lain, murni dari asalnya sendiri (ingat namanya single origin).

Di Indonesia, konsep ini mulai terkenal setelah era third wave café di AS dan Eropa, dan sejak awal 2000-an para eksportir dan petani kecil di Sumatra, Sulawesi, Flores mulai menawarkan kopi mereka berdasarkan asal daerah. Sejak saat itu, nama-nama seperti Mandailing, Toraja, Flores Bajawa mulai dikenal sebagai kopi premium dengan traceability tinggi

1. Sumatra Mandailing: Kopi Single Origin Naik Daun

Kopih Sumatra Mandailing jadi kopi khas dengan kekentalan yang penuh, keasaman yang rendah dan aroma khas tembakau, coklat agak pahit dan herbal ringan. Dari dataran tinggi Sumatra Utara, Mandailing Arabica tumbuh di ketinggian 1.200–1.600 m dpl. Kopih ini populer di pasar Eropa dan AS sebagai kopi untuk espresso dan filter—dijual dalam bentuk roasted bean seharga premium.

Penjualan Sumatra Mandailing sering kali dalam kualitas Grade 1 triple‑pick pada kisaran harga grosir Rp 150.000–Rp 200.000/kg (sekitar US $10–13/kg), sementara roaster specialty di Amerika dan Eropa biasanya menjual roasted beans 1 lb (≈ 0,45 kg) seharga US $18–25 (sekitar US $40–55/kg) (Specialtyturkishcoffee.com) . Anda bisa membelinya melalui importir spesialis kopi Indonesia, platform seperti Roast Theory atau Mela Coffee, atau langsung dari eksportir lokal dengan minimum order 10 kg. Banyak roaster menawarkan sample 250 g untuk e-commerce premade, sementara importir grosir menyediakan green bean mulai 60 kg.

2. Toraja Kalosi (Sulawesi Toraja)

Toraja Kalosi, kopi asal dataran tinggi Sulawesi Selatan ini menghasilkan rasa kaya rempah, kayu manis hangat, lada hitam serta cita rasa manis lembut. Proses giling basah tradisional memberi tekstur halus dan aftertaste yang lembut di lidah (Wikipedia/ACIAR). Kopi Toraja Kalosi sangat popular di pasar kopi spesialti Jepang, terutama karena rasanya yang pahit dengan keasaman yang seimbang.

Berbagai produk kopi Toraja Kalosi di Indonesia. - Toko Kopih
Berbagai produk kopi Toraja Kalosi di Indonesia.

Kopi Toraja Kalosi green bean premium terjual di pasar lokal ekspor Rp 120.000–Rp 180.000/kg (~US $8–12), sedangkan roaster specialty di AS/Eropa mengenakan harga roasted sekitar US $20–28 per pound (US $44–62/kg) (pyoorcoffee.com). Cara membelinya adalah melalui eksportir seperti IDCoffee, Pyoor Coffee, atau platform marketplace khusus specialty coffee. Minimum order sering mulai dari 1 kg (eceran kecil) atau 60 kg (grosir), dengan opsi pre-shipment sample untuk memastikan kualitas sebelum transaksi besar.

3. Flores Bajawa

Flores Bajawa, kopi ini tumbuh di tanah vulkanik danosol pada ketinggian sekitar 1.200–1.800 m di kepulauan Flores, Nusa Tenggara. Rasanya cenderung floral, coklat manis, dan woody notes yang elegan. Proses pulped natural menghasilkan profil aroma bunga dan manis alami yang disukai para roaster di Eropa dan Amerika.

Harga pasaran Flores Bajawa sekitar Rp 130.000–Rp 190.000/kg (≈ US $9–13) untuk green beans di tingkat petani atau koperasi lokal. Di pasar AS/Eropa, roaster menjual roasted beans 250 g sekitar US $10–15 (US $40–60/kg). Pembelian bisa melalui eksportir lokal, fair trade cooperatives, atau marketplace roaster specialty.

4. Arabika Gayo (Aceh)

Kopi Gayo Arabica memang berasal dari perkebunan kopi di Aceh, Sumatra Utara, yang terkenal dengan keasaman seimbang, body halus, dan rasa herbal ringan atau citrus yang kuat. Sebagian penggemarnya juga menyukai karena sensasi rasa pedasnya seperti cabai. Gayo adalah satu dari sedikit kopi Indonesia dengan sertifikasi Geographical Indication yang terdaftar di EU dan UK (Wikipedia/Aceh Gayo).

Sebagai kopi dengan Geographical Indication EU/UK, Kopi Aceh Gayo terdaftar harga premium sekitar Rp 160.000–Rp 220.000/kg (US $11–15) untuk green beans Grade 1. Roaster di Eropa biasanya mematok harga roasted US $22–30 per pound (~US $48–66/kg) untuk kemasan premium berlabel geographical indication (GI). Anda bisa membeli melalui eksportir bersertifikat GI (SCAI), koperasi petani Gayo, atau roaster yang menjual langsung ke konsumen seperti supresso.com.

Single-Origin-via-Supresso-com
Contoh pilihan Single Origin di Supresso.com.

5. Java Ijen: Kopi Single Origin dari Jawa

Kopih Ijen atau kopi Jawa Ijen berasal dari dataran tinggi Jawa Timur dekat Gunung Ijen. Kopih ini punya keseimbangan imbang antara body medium, keasaman lembut, dan aroma karamel atau floral yang elegan, sering jadi andalan untuk campuran espresso khas “Mocha Java”.

Sebagian besar robusta, Java Ijen punya harga green bean sekitar Rp 110.000–Rp 170.000/kg (US $7–12), sementara roasted beans specialty beredar US $18–24/lb (~US $40–53/kg) di pasaran ekspor. Pembelian bisa lewat eksportir lokal, online roaster (espresso blend atau single origin), dan beberapa e‑commerce roaster di AS/Eropa menyediakan paket 250 g atau 1 lb.

The-Stunning-Blue-Flame-in-the-Crater-of-Mount-Ijen-Yuk-Banyuwangi
Ijen Crater in Banyuwangi, East Java. (Yuk Banyuwangi)

6. Papua Wamena

Kopi Papua Wamena adalah kopi arabica dari pegunungan Papua, pulau pegunungan terbesar di timur Indonesia. Meskipun volume ekspor kecil, rasa buah merah, manis alami dan keasaman cerah menjadikan Wamena semakin terkenal di segmen specialty roaster Amerika dan Eropa.

Papua Wamena specialty beredar dengan harga green bean Rp 140.000–Rp 200.000/kg (US $9–14). Karena volume kecil dan eksklusivitas tinggi, roaster di Amerika/Eropa menjual roasted beans 250 g senilai US $20–32 (US $80–128/kg). Ini lebih mahal dari beberapa single origin lainnya. Pembeli bisa mengakses lewat eksportir specialty Indonesia atau roaster kecil yang menawarkan lot terbatas (micro‑lot) dengan minimum order rendah.

Kopi-Single-Origin-Papua-Amungme-Gold-Coffee-Indonesia-go-id
Amungme Gold Coffee, one of the well-known Papuan Coffee.

7. Kopi Single Origin Bali Kintamani

Bali Kintamani (atau Sumbawa bagi sebagian penyaji) melambangkan kopi yang tumbuh di ketinggian Nusa Tenggara dan pegunungan Bali. Rasanya menyerupai buah tropikal, keasaman bersih dan profil floral ringan. Ada juga karakter jeruk citrus dalam setiap seruputannya. Kopi Bali Kintamani semakin naik daun di kalangan konsumen specialty di pasar luar negeri.

Bali Kintamani atau Sumbawa terjual dalam bentuk green beans seharga Rp 100.000–Rp 150.000/kg (US $7–10). Roasted specialty di AS/Eropa biasanya US $18–25 per pound (US $40–55/kg). Banyak roaster menjual sample 200–250 g, sedangkan importir grosir menyediakan 60 kg bag untuk pembelian besar. Platform marketplace lokal Indonesia juga menjual eceran roasted beans dengan pengiriman internasional.

8. Kopi Manglayang dan Lintong

Manglayang dan Lintong membandingkan dua kopi asal Sumatra Utara. Manglayang lebih popular dengan keasaman lembut dan body halus, sementara Lintong terkenal dengan kompleksitas dan karakter grapefruit dan kayu. Keduanya mendapat pengakuan di pasar Eropa sebagai kopi specialty kelas atas.

Kopi Manglayang sering lebih mahal (Rp 160.000–Rp 220.000/kg), sedangkan Lintong sedikit lebih murah (Rp 140.000–Rp 180.000/kg = US $9–13/kg). Harga roasted beans di AS/Eropa berkisar US $20–28/lb (US $44–62/kg). Cara membeli mirip: bisa lewat koperasi lokal, eksportir, atau platform roaster specialty. Konsumen Amerika/Eropa sering membeli lot kecil 250 g–1 lb untuk mencoba profil kedua kopih ini.

Tabel: Kopi Single Origin Indonesia dengan nilai ekonomi tertinggi.

Data nilai ekspor Indonesia kopi green bean mencapai sekitar US $1,1 miliar pada 2023–24, dengan AS sebagai importir utama (~US $275 juta), lalu Mesir dan Malaysia (ICOCoffee.org). Specialty arabica single origin seperti lima di atas menyumbang sekitar US $65 juta ekspor kelas premium via Specialty Coffee Association Indonesia (arti FOB ~ US $3.200 per ton) Wikipedia

9. Kopi Luwak

Kopih Luwak—yang sering sohor sebagai kopi paling eksotis dan kontroversial di dunia. Ini terutama karena proses produksi biji kopi yang melewati saluran pencernaan luwak (Paradoxurus hermaphroditus). Proses fermentasi alami ini mengubah komposisi kimia biji, menghasilkan profil rasa yang sangat khas.

Kopi Luwak Indonesia- Kontroversi dan nilai Jualnya yang tinggi

Tidak seperti kopih single origin lainnya dari Indonesia, kopih luwak memiliki body yang sangat halus, tingkat keasaman yang rendah, dan hampir tidak ada rasa pahit. Rasanya cenderung earthy (beraroma tanah), sedikit apek, dengan sentuhan karamel, coklat, dan aftertaste yang bersih dan lembut.

Kopi ini tidak memiliki keasaman terang seperti Gayo atau Mandailing. Tapi jadi favorit penikmat yang mencari rasa yang lebih tenang dan lembut. Karena keunikannya, kopih luwak menjadi kopi yang cukup polarizing. Sebagian pecinta kopi menghargai kelembutannya, sementara yang lain menganggap rasanya terlalu datar.

Harga dan Cara Membeli Kopi Luwak

Kopih Luwak adalah salah satu kopi termahal di dunia. Kopi asli dari luwak liar dihargai sekitar Rp 2.500.000–5.000.000 per kilogram (sekitar US $160–320/kg). Ada pula biji kopi luwak yang sudah sangrai dalam kemasan premium terjual dengan harga US $300–500/kg. Namun, volume ekspor tahunannya sangat kecil, diperkirakan kurang dari 500 kilogram untuk kopih luwak liar yang terverifikasi.

Sayangnya, sebagian besar pasar dibanjiri produk palsu atau dari luwak tangkaran yang sering dipelihara dalam kondisi tidak etis.

Baca juga: Kopi Luwak Sumatra, Kontroversi dan Janji Produksi Berkelanjutan

Untuk membeli produk yang asli dan etis, konsumen internasional sebaiknya membeli dari produsen tersertifikasi. Contohnya: Gayo Luwak, Indie Coffee Roasters, atau penjual yang didukung oleh Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI). Beberapa platform seperti Bean Bros, Volcanica Coffee, dan MTPak Coffee juga menawarkan kopih luwak liar dalam jumlah kecil untuk koleksi atau hadiah.

Kesimpulan

Dengan permintaan pasar yang terus tumbuh, semakin tinggi pula nilai ekonomi yang dihasilkan oleh kopih single origin Indonesia: kopi dengan traceability dari daerah tertentu memberikan nilai jual lebih tinggi di Eropa dan Amerika. Dari data ekspor, kopi specialty kelas premium seperti Mandailing, Toraja, Flores Bajawa, Gayo dan Java Ijen mampu memeroleh harga lebih tinggi per ton dibanding kopi blend umum maupun robusta bulk.

Dengan respon pasar yang semakin baik dan semakin transparan ini, masa depan kopih single origin Indonesia sangat menjanjikan. Proyek intensifikasi lahan dan pembinaan petani kecil mampu meningkatkan volume ekspor arabika tahunan. Ini ditambah dengan upaya sertifikasi keberlanjutan (seperti EUDR compliance di Eropa), membuka peluang baru bagi kopi Indonesia untuk mendominasi pasar specialty dan meningkatkan pendapatan petani lokal di masa depan.

**

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar
0
Butuh masukanmu, silakan komentar.x
()
x