Sejarah tanaman kopih di Indonesia bermula sejak masa kolonial Belanda pada abad ke-17. Bibit kopih pertama kali dibawa ke tanah Jawa dan tumbuh subur di sekitar Batavia. Hal ini menjadikan Jakarta sebagai pusat perdagangan biji kopih paling utama di Nusantara.
Lambat laun, budaya minum kopih mulai merambah ke lapisan masyarakat luas melalui kedai sederhana. Munculnya berbagai warung kopi legendaris di Jakarta menjadi bukti kuatnya pengaruh tradisi ini hingga sekarang. Kedai-kedai ini tidak hanya menjual minuman, tetapi juga menyimpan ribuan cerita sejarah kota.
Transformasi kopi di Jakarta terus berkembang dari sekadar komoditas menjadi bagian gaya hidup urban. Banyak warung tua tetap bertahan di tengah gempuran kafe modern yang menggunakan mesin canggih. Keunikan cara seduh tradisional menjadi daya tarik utama bagi para pencinta minuman hitam ini.
Berikut 10 warung kopi legendaris di Jakarta, yang berjaya hingga sekarang.
1. Warung Tinggi (Kopi Bis Kota)

Berdiri sejak tahun 1878, kedai ini merupakan pelopor budaya minum kopih tertua di Jakarta. Awalnya didirikan oleh Liaw Tek Soen di kawasan Sekolah Tangki dengan nama Tek Sun Ho. Mereka sohor dengan merek legendaris Kopih Bis Kota yang aromanya sangat khas dan kuat.
Baca juga: Warung Kopi Pertama di Indonesia
Menu favorit di sini adalah Kopih Jantan dan Kopih Betina yang memiliki karakteristik rasa berbeda. Warung ini sering jadi tujuan kolektor barang antik serta tokoh masyarakat yang mencari suasana tempo dulu. Harga segelas kopih di sini sangat terjangkau, mulai dari Rp20.000 hingga Rp40.000 saja.
Alamat: Jl. Sekolah Tangki No. 26, Hayam Wuruk, Jakarta Barat. Cara ke sana: Gunakan TransJakarta koridor 1 dan turun di Halte Glodok. Berjalan kaki sekitar 10 menit menuju arah Jalan Sekolah Tangki melalui gang-gang kecil.
2. Kopi Es Tak Kie

Kedai ini berdiri pada tahun 1927 di kawasan pusat perniagaan Glodok yang sangat ramai. Nama Tak Kie memiliki filosofi tentang kesederhanaan dan orang yang mau bekerja keras dengan jujur. Suasana kedai tetap seperti aslinya dengan meja kayu tua dan foto-foto masa lalu.
Minuman paling laris yang wajib dicoba adalah Es Kopih Susu dengan racikan biji rahasia. Banyak pejabat negara hingga artis papan atas sering singgah untuk menikmati kesegaran kopih legendaris ini. Harga per gelasnya berkisar antara Rp20.000 sampai Rp35.000, sangat ramah di kantong, kan?
Alamat: Gang Gloria, Jl. Pintu Besar Selatan III No. 4-6, Glodok. Cara ke sana: Naik KRL Commuter Line dan turun di Stasiun Jakarta Kota. Setelah itu, Anda cukup berjalan kaki menyusuri kawasan Glodok selama sekitar 5 menit.
3. Bakoel Koffie

Bakoel Koffie merupakan penerus dari tradisi warung kopih pertama di Jakarta yang berdiri sejak 1878. Kedai ini memiliki filosofi melestarikan warisan leluhur dalam mengolah biji kopih pilihan dari seluruh Indonesia. Interiornya yang estetik membuat pengunjung betah berlama-lama sambil menikmati suasana retro yang kental.
Produk unggulannya adalah Black Aroma dan Heritage Blend yang memiliki cita rasa sangat unik. Pelanggan setianya meliputi kalangan intelektual, seniman, hingga para ekspatriat yang tinggal di ibu kota. Kisaran harga minuman di sini adalah Rp35.000 hingga Rp60.000 untuk kualitas premium.
Alamat: Jl. Cikini Raya No. 25, Menteng, Jakarta Pusat. Cara ke sana: Naik KRL Commuter Line dan turun di Stasiun Cikini. Kedai ini terletak tepat di seberang Taman Ismail Marzuki yang ikonik.
4. Kopi Phoenam

Berasal dari Makassar sejak 1946, Phoenam menjadi salah satu warung kopi legendaris di Jakarta paling populer. Namanya memiliki arti “Terminal Transit” atau tempat berkumpul yang sangat nyaman bagi semua orang. Tempat ini menjadi lokasi favorit untuk diskusi politik maupun bisnis bagi warga Jakarta.
Kopih Susu kental dan Roti Bakar Srikaya adalah kombinasi juara yang selalu dipesan pelanggan. Banyak politisi senior sering terlihat menikmati sarapan di sini sebelum memulai aktivitas kantor mereka. Harga menu di Phoenam berkisar antara Rp25.000 sampai Rp50.000 per porsinya.
Alamat: Jl. KH Wahid Hasyim No. 50, Menteng, Jakarta Pusat. Cara ke sana: Gunakan TransJakarta arah Gondangdia atau Sarinah. Lokasinya sangat dekat dengan perempatan Sabang yang selalu ramai oleh kuliner.
5. Kopi Kwang Koan (Kopi Johny)

Kedai ini mendadak sangat fenomenal karena sering menjadi tempat konsultasi hukum gratis oleh pengacara kondang. Meskipun bergaya sederhana, antrean pengunjung di sini selalu mengular sejak pagi buta setiap harinya. Kopih yang tersaji menggunakan teknik tarik tradisional yang menghasilkan busa lembut di atasnya.
Kopih Hitam dan Kopih Susu tarik menjadi minuman favorit yang paling cepat habis terjual. Tokoh publik hingga pejabat daerah sering mampir untuk sekadar berinteraksi langsung dengan masyarakat luas. Harga segelas kopih di sini sangat merakyat, mulai dari Rp15.000 hingga Rp25.000 saja.
Alamat: Jl. Kopi Johny, Kelapa Gading Blok K No. 1, Jakarta Utara. Cara ke sana: Naik LRT Jakarta dan turun di Stasiun Boulevard Utara. Anda bisa melanjutkan perjalanan sebentar menggunakan ojek daring menuju kawasan perumahan tersebut.
6. Kopi Oey

Sebagai rintisan pakar kuliner Bondan Winarno, kedai ini mengusung konsep peranakan yang sangat kental. Nama “Oey” diambil untuk memberikan kesan nostalgia masa kolonial yang hangat dan juga bersahabat. Dekorasi poster jadul dan bahasa ejaan lama membuat pengalaman minum kopih menjadi sangat berkesan.
Kopih Indocina yang diseduh dengan saringan tetes logam menjadi menu primadona para pengunjung tetap. Pelanggannya sangat beragam, mulai dari anak muda kreatif hingga keluarga yang ingin bernostalgia. Harga minuman di sini mulai dari Rp25.000 hingga Rp45.000 per gelasnya.
Alamat: Jl. H. Agus Salim No. 16, Sabang, Jakarta Pusat. Cara ke sana: Gunakan TransJakarta dan turun di Halte Sarinah. Berjalanlah menuju arah Jalan Sabang yang dikenal sebagai pusat kuliner malam.
7. Warung Kopi Sido Mulyo
Berada di kawasan Cikini, warung ini menjadi tempat nongkrong favorit sejak puluhan tahun yang lalu. Kedai ini tetap mempertahankan kesederhanaannya di tengah modernitas gedung-gedung tinggi di sekitar Jakarta. Suasananya sangat akrab dan sering menjadi tempat berkumpulnya para komunitas pecinta sastra.
Kopih Tubruk asli dengan gula aren merupakan menu yang paling banyak dicari pengunjung. Beberapa menteri dikabarkan pernah mampir secara sembunyi-sembunyi untuk menikmati ketenangan di warung ini. Harga menu di sini sangat murah, berkisar antara Rp10.000 hingga Rp20.000 saja.
Alamat: Kawasan Cikini, dekat Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Cara ke sana: Turun di Stasiun Cikini dan berjalanlah ke arah pasar belakang. Lokasinya berada di antara deretan ruko tua yang masih tampak sangat asri.
8. Kong Djie Coffee

Warung ini membawa cita rasa kopih khas Belitung yang legendaris ke jantung kota Jakarta. Berdiri sejak 1943 di daerah asalnya, cabang Jakarta tetap menjaga keaslian cara pembuatannya. Menggunakan arang untuk memanaskan air, aroma kopih yang dihasilkan menjadi sangat sedap.
Es Kopih Susu khas Belitung dengan takaran susu yang pas adalah menu andalannya. Kalangan pekerja kantoran sering menjadikan tempat ini sebagai lokasi beristirahat saat jam makan siang. Harga yang ditawarkan cukup bersahabat, yaitu sekitar Rp20.000 sampai Rp35.000 per porsi.
Alamat: Jl. Danau Sunter Utara No. 11, Sunter Agung, Jakarta Utara. Cara ke sana: Gunakan TransJakarta koridor 12 dan turun di Halte Sunter Karya. Anda bisa berjalan kaki atau naik ojek untuk mencapai lokasi.
9. Kedai Tjikini
Kedai ini menawarkan suasana Jakarta tahun 1930-an dengan desain interior yang sangat terkonsep rapi. Meskipun terhitung lebih baru secara bangunan, mereka menggunakan racikan kopih legendaris dari masa lalu. Tempat ini sangat tenang dan cocok untuk membaca buku atau sekadar bekerja.
Kopih Pahit yang disajikan dengan camilan tradisional seperti kue cubit sangat digemari tamu. Banyak budayawan sering mengadakan diskusi santai mengenai perkembangan seni di kedai yang nyaman ini. Harga makanan dan minuman di sini mulai dari Rp30.000 sampai Rp70.000.
Alamat: Jl. Cikini Raya No. 17, Menteng, Jakarta Pusat. Cara ke sana: Turun di Stasiun Cikini, lalu berjalan kaki sekitar 5 menit saja. Posisinya berada di deretan bangunan bersejarah dekat kantor pos Cikini.
10. Kopi Es Sudirman

Berlokasi di area perkantoran, kedai ini menawarkan oase nostalgia bagi para pekerja yang sibuk. Warung ini mempertahankan resep kopih tradisional yang sudah turun-temurun selama lebih dari tiga generasi. Interiornya yang penuh dengan memorabilia Jakarta lama memberikan kesan yang sangat mendalam.
Es Kopih Hitam pekat dengan aroma tajam menjadi pilihan utama untuk mengusir rasa kantuk. Beberapa CEO perusahaan besar sering terlihat menikmati kopih di sini sebelum memimpin rapat penting. Harga yang ditawarkan masih masuk akal, yakni antara Rp20.000 hingga Rp40.000.
Alamat: Kawasan Sudirman, dekat Benhil, Jakarta Pusat. Cara ke sana: Naik MRT Jakarta dan turun di Stasiun Bendungan Hilir (Benhil). Keluarlah melalui pintu yang mengarah ke gedung-gedung perkantoran di sisi timur.
Evolusi Kopi di Jakarta dari Masa ke Masa
Perjalanan budaya minum kopi di Jakarta telah melewati berbagai fase sejarah yang sangat panjang. Awalnya, kopih hanya dinikmati oleh kaum bangsawan dan pejabat kolonial di dalam gedung mewah. Namun, rakyat jelata mulai menciptakan budaya mereka sendiri di kedai-kedai pinggir jalan.
Kini, warung-warung tua tersebut harus bersaing dengan gelombang ketiga industri kopih yang modern. Banyak warung kopi legendaris di Jakarta mulai melakukan adaptasi tanpa menghilangkan jiwa tradisional mereka. Inovasi menu tetap dilakukan agar tetap relevan dengan selera anak muda masa kini.
Keberadaan kedai legendaris ini sangat penting sebagai penjaga identitas budaya kuliner asli Jakarta. Mereka menjadi saksi bisu perubahan fisik kota dari masa Batavia hingga menjadi metropolitan. Melestarikan warung ini berarti menjaga memori kolektif seluruh warga yang tinggal di Jakarta.
Daya Tarik Warung Kopi Legendaris di Jakarta Bagi Wisatawan
Bagi para pelancong, mengunjungi warung kopi legendaris di Jakarta memberikan pengalaman sensorik yang unik. Bau sangrai biji kopih yang khas bercampur dengan aroma kayu bangunan tua yang eksotis. Hal ini menciptakan suasana yang tidak bisa ditemukan di kafe-kafe waralaba internasional.
Baca juga: Mengenal Empat Gelombang Konsumen Kopih: dari First Wave hingga Fourth Wave
Banyak turis mancanegara yang sengaja datang untuk mencari jejak sejarah kopih di Indonesia. Mereka sangat kagum dengan cara penyeduhan manual yang masih menggunakan alat-alat tradisional kuno. Interaksi dengan pemilik kedai yang ramah juga menjadi nilai tambah bagi para wisatawan.
Tren wisata kuliner sejarah kini semakin diminati oleh generasi milenial dan Gen Z. Mereka senang mengunggah keunikan kopi di Jakarta ke media sosial sebagai bentuk apresiasi. Hal ini secara tidak langsung membantu mempromosikan warisan budaya kita ke tingkat global.
Menjaga Warisan Kopih untuk Masa Depan
Kita perlu menyadari bahwa biji kopih Indonesia adalah salah satu yang terbaik di dunia. Banyak diaspora kita di luar negeri yang merindukan cita rasa asli dari tanah air. Kopih kita telah menjadi buah bibir hingga ke kafe-kafe mewah di benua Eropa.
Kualitas biji kopih dari berbagai daerah di Nusantara memang memiliki keunikan rasa yang berbeda. Ada yang memiliki aroma buah, cokelat, hingga rempah-rempah yang sangat tajam dan juga harum. Semua kekayaan alam ini harus kita hargai dengan bangga dan penuh rasa syukur.
Sudah saatnya warga Jakarta sendiri lebih meramaikan warung-warung kopih legendaris yang ada di sekitar. Dengan membeli segelas kopih, kita turut membantu kelangsungan hidup para pelaku usaha kecil tradisional. Mari kita sebarkan pesan baik mengenai kenikmatan kopih asli Indonesia ke seluruh penjuru.
Semoga daftar warung kopi legendaris di Jakarta ini bisa menjadi panduan menarik bagi Anda semua. Jangan ragu untuk mencoba setiap sudut kota demi menemukan segelas kopih yang paling sempurna. Kehangatan dalam setiap tegukan adalah cerminan keramahan budaya bangsa Indonesia yang sangat luar biasa.
Apakah Anda tertarik untuk mengunjungi salah satu dari sepuluh warung kopih legendaris di atas pada akhir pekan ini?
**
